Senin, 21 April 2008

Pulau Penyu



Pulau Penyu yang berjarak kurang lebih 20-30 menit perjalanan dengan perahu yang bisa disewa dengan biaya Rp 50 ribu per orang.Pulau ini disebut Pulau Penyu karena merupakan tempat penangkaran berbagai spesies penyu langka dan hampir punah. Penangkaran ini sendiri bernama Pudut Sari.

Satu paket dengan perjalanan ke Pulau Penyu ini, pengunjung juga disuguhi pemandangan objek wisata bawah laut. Perahu yang digunakan dimodifikasi sedemikian rupa dengan bagian dasar tengah perahu dipasangi kaca, yang membuat dasar laut yang dangkal terlihat jelas.

Berbagai jenis ikan air laut yang beraneka warna tubuhnya akan menjadi tontonan menarik. Agar ikan-ikan mau mendekat, pengemudi kapal menebarkan roti tawar ke laut sebagai pancingan. Sebentar saja, ikan-ikan itu akan datang mendekat. Sayangnya jenis ikan yang mendekat kurang bervariasi sehingga kurang menarik untuk dinikmati.

Perahu motor tidak bisa merapat langsung ke lokasi Pulau Penyu karena pendangkalan pantai. Pengunjung harus turun menyusuri sendiri pantai yang berair setinggi mata kaki sampai dengan bawah lutut orang dewasa. Jika takut kaki terantuk batu karang atau lainnya, Anda bisa menyewa sepatu yang ditawarkan beberapa warga di sana.


Di Pulau Penyu ini terdapat ratusan ekor penyu berbagai ukuran dan usia. Penyu yang di kandang merupakan penyu induk yang jumlahnya sekitar 50 ekor. Yang berukuran besar usianya bisa mencapai 35 tahun lebih.

Pengunjung bisa memegangi dan mengangkat induk penyu tersebut untuk foto bersama. Setiap harinya induk penyu diberi makan rumput laut. Ketika air laut pasang, mereka bisa leluasa ke pinggir pantai, namun tidak sampai lepas ke laut karena telah dipagari dengan bambu. Mereka akan kembali ke kandang setelah air laut surut. Apabila ada yang tidak kembali, pekerja akan memindahkannya dengan tangan.

Penyu yang terdapat di tempat penangkaran tidak diperjualbelikan, apalagi dipotong untuk dikonsumsi, karena penangkaran itu sendiri semata-mata untuk upaya pelestarian satwa laut yang dikhawatirkan akan punah.
Satwa tersebut sengaja dibiarkan berkembang biak secara alami. Setelah bertelur dan anak-anaknya itu kuat berenang di laut, anak penyu itu dilepas, sementara induknya tidak.

Tidak hanya penyu yang dapat dijumpai di pulau ini. Ular, monyet, burung, dan hewan lain yang jinak bisa dijumpai di sana. Terdapat pula semacam galeri yang menawarkan berbagai macam cenderamata, termasuk replika penyu berbagai ukuran yang terbuat dari kayu dan batu karang. Kendati letaknya terpencil, di lokasi itu pun terdapat tempat penjualan makan dan minuman.

Untuk menuju Pantai Tanjung Benoa tetap harus menggunakan bus-bus pariwisata, kendaraan sewa maupun pribadi karena masih belum adanya transportasi umum yang melewati daerah tersebut.

posted from www.suarakarya-online.com

Bagi anda yg membawa anak2 balita atau SD, naik perahu ke Pulau Penyu adalah salah satu alternatif pilihan yg bisa bikin mereka happy and have fun. Pulau Penyu terletak di desa Tanjung Benoa, sekitar 25 menit drive dari Kuta. Dinamai pulau penyu, karena lokasi ini oleh warga sekitar dijadikan sebagai tempat penangkaran penyu. Ceritanya, hewan penyu era th 1990-an hampir mencapai kepunahannya di Bali. Orang Bali gemar sekali makan daging penyu, karena rasanya enak banget. Belum lagi kalau ada ritual di pura, Penyu adalah salah satu hewan kurban yg wajib ada dan juga wajib untuk dijadikan lawar (makanan khas Bali). Akibatnya, populasi penyu mengalami kemerosotan yg sangat drastis, bahkan nyaris punah. Pemerintah kemudian membuat larangan penangkapan dan jual beli penyu dengan alasan apapun. Kalau itu utk ritual di pura, hanya diperkenankan utk pura2 besar saja dan ritual keagamaan yg bersifat besar, dan hanya 1 ekor saja yg kecil.

Masyarakat Tanjung Benoa sebelum aturan itu dibuat sudah berinisiatif sendiri melakukan konservasi thd satwa penyu. Kebetulan diareal mereka ada sebuah daratan timbul berupa hamparan pasir yg dikelilingi oleh rawa-rawa. Saat air pasang, daratan ini tertutup oleh air laut. Dipilihlah tempat ini sebagai lokasi penangkaran yg sesuai, karena penyu mutlak perlu air laut utk habitat hidupnya, beda dengan kura-kura. Sekali lagi, penyu TIDAK SAMA dengan Kura-kura, beda banget. Kura-kura menggigit, penyu tidak sama sekali. Kura-kura makanannya daging, penyu hanya rumput laut saja. Jadi penyu itu sangat sangat jinak banget. Penyu di lokasi ini populasinya semakin meningkat. Pada saat musim kawin, telur-telur yg ada diselamatkan oleh warga dan ditetaskan. Tukik (anak penyu) yg berumur 1 bulan, kira2 50%-nya dilepas kelaut bebas. Sisanya dipelihara utk dibesarkan kembali. Kalau dilepas semua, tukik2 ini kemungkinan akan mati dimangsa predator lain dialam. Kira-kira setelah berumur 1 tahun, 1/2 dari sisa 50% td yg masih hidup akan dilepas kembali ke laut. Sisanya baru dipelihara utk dijadikan indukan.

Untuk mencapai lokasi ini harus menaiki perahu dari pesisir pantai Tanjung Benoa. Perahunya adalah GLASS BOTTOM yg ada kaca dibawahnya. Sebelum menuju pulau penyu, anda akan diajak melihat pemandangan bawah laut Nusa Dua yg indah, penuh dengan ikan-ikan hias dan batu koral. Sambil melemparkan roti yg telah disiapkan oleh sopir boat, anda akan bermain-main dengan beraneka ragam ikan hias disini. Ikan disini hanya suka roti, ga doyan yg lainnya hehehe…Setelah puas, baru diajak jalan ke pulau penyu yg ditempuh hanya dengan 10 menit saja. Di Pulau Penyu, anda akan dipandu oleh warga lokal sambil diajak berkeliling melihat penyu-penyu yg ada. Anda bebas untuk berfoto dengan penyu yg manapun disini. Dari mulai anakan sampai indukannya. Disini juga ada beberapa hewan lain spt burung elang laut, rangkong, kelelawar, dan ular yg sudah jinak dan bisa dipegang sambil anda difoto. Kalau haus, jangan khawatir, kelapa muda tersedia untuk anda disini. Sebelum meninggalkan pulau penyu, kerelaan anda berupa donation sangat diharapkan utk bisa membantu warga setempat membeli makanan penyu-penyu yg ada. So…Let’s make friend with turtle…….

posted from baliguide.biz

Tidak ada komentar: